News

Batik Menik tonjolkan motif ciri khas kota tangerang

Menur Ardanareswari pemilik Batik Menik khas Kota Tangerang, menjadi pewaris keluarga menjalankan usaha batik.

Ia  tidak pernah membayangkan menjadi penerus usaha dengan berbekal niat, usaha dan ilmu yang didapatnya saat masih duduk di bangku kuliah Kriya Tekstil Institut Teknologi Bandung, Menur pun hijrah ke Kota Tangerang dan mengembangkan batik khas Kota Tangerang.

Menur berujar, kota Tangerang  belum memiliki batik yang dijadikan ciri khas untuk ditonjolkan. Peluang itulah yang diambilnya, hingga terpikir untuk mulai mendesain sampai memproduksi sendiri batik Kota Tangerang.

“Ada delapan corak atau motif yang dibuat seperti batik Jembatan Berendeng, Pintu Air Sepuluh, Masjid Al Azhom, Tari Cokek,  Lenggang Cisadane, Nyimas Melati, Perahu Naga, Gambang Kromo, dan Jam Gede Jasa,” papar dia.

Menur Ardanareswari, pemilik Batik Menik khas Kota Tangerang/foto istimewa

Ia menjelaskan, sekali produksi batik Menik selalu membuat 100 buah dari setiap motif atau corak yang dibuatnya. Sedangkan dalam satu Minggu, batik Menik bisa terjual sebanyak 50 sampai 70 kain.

“Kalau sebelum Covid, penjualan lumayan bisa sampai ratusan juta. Tapi sejak ada Covid, sedikit berkurang. Jadi kita buat promo, kalau beli kain batik dan jahit sudah dapat free masker dari kain corak yang sama, biar sepadan,” katanya. (Adicy)

 

Join The Discussion

jualan,makanan,tradisional,UMKM,kota,tangerang,jajanan,enak,makanan,kekinian,