Berawal dari kesukaan Diah Sugiarti dengan makanan peyek, Diah mulai mencoba membuatnya dalam skala kecil dengan menawarkan ke beberapa teman, dan para tetangga.
Respon positif atas produknya, maka dibuatlah beragam rempeyek seperti rempeyek rebon, kacang, teri dan kacang ijo. Untuk memulai usaha ini, Diah hanya bermodalkan uang sebesar Rp500 Ribu.
“Alhamdulillah, rempeyek saya masih ada yang suka. Bahkan sampai sekarang, pelanggan tetap ada yang bekerja di Bandara,” kata dia.
Diah mengatakan, dirinya sempat kewalahan melayani pesanan rempeyek saat Ramadan dan menjelang Lebaran. Karena saat hari besar itu, ia harus membuat 20 bungkus bahkan bisa lebih. Diah mengklaim, rempeyek buatannya lebih renyah, tidak berminyak dan berwarna putih.
“Rahasianya hanya di pemakaian kapur sirih,” tegasnya.
Menurutnya, menjalankan usaha haruslah fokus dan bekerja keras. Apalagi, usaha rempeyek ini merupakan salah satu usaha dirinya dalam membesarkan delapan anaknya. (adicy)